TUMBUHNYA
MINAT KEWIRAUSAHAAN KEPADA MAHASISWA DI ASRAMA PUTRA UM
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATAKULIAH
Dasar-Dasar
Sosiologi
Yang dibina oleh Bapak Dr. Abdul Latief Bustami, M.Si
Oleh
Bimo Seno
120732436492
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
JURUSAN
SEJARAH
PRODI ILMU SEJARAH
Mei
2012
KATA PENGANTAR
Syukur
yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Allah Rabbul ‘Alamin yang tiada henti-hentinya
mengalirkan segala kearifan dalam setiap kalbu hambanya yang haus dan cinta
akan ilmu yang dengannya tiada akan pernah kering samudera pikir dan terbukalah
setiap mata hati. Begitu pula
dengan segala rahmat dan hidayah-Nya-lah sehingga makalah yang berjudul ”Tumbuhnya Minat
Kewirausahaan Kepada Mahasiswa di Asrama Putra UM” dapat terselesaikan.
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas matakuliah Dasar-Dasar
Sosiologi. Selain itu juga, ucapan terima kasih terbesar dipersembahkan
pada seorang yang telah memberi arah dan penuntun dalam gelap dan buntu tatapan
mata kami dalam mengetuk tiap-tiap pintu khazanah budaya, diantaranya :
- Abdul Latief Bustami sebagai pembina matakuliah Dasar-Dasar Sosiologi
- Orangtua dirumah yang tak pernah hentinya memberikan bantuan materil dan doa serta segala bentuk dukungannya.
Demikianlah
makalah ini dibuat dan tidak menutup kemungkinan dalam penyusunannya terdapat
kekurangan dan kesalahan didalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran
dan komentarnya yang dapat dijadikan masukan dalam penyusunan laporan tugas
selanjutnya.
Malang,
6 Mei 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Kata
Pengantar
i
Daftar Isi
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Rumusan Masalah
3
1.3
Tujuan
3
1.4
Manfaat
3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Kewirausahaan
4
2.2
Menumbuhkan Minat Kewirahausahaan Pada Mahasiswa di Asrama Putra 9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
11
3.2
POPULASI DAN SUBYEK PENELITIAN 11
3.3
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
12
3.4
PROSEDUR PENELITIAN 12
3.5
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN 13
3.6 TEKNIK ANALISI DATA
14
BAB IV PEMBAHASAN
4.1
Mengatasi Rasa Takut Kegagalan Dalam Berwirausaha 16
4.2 Menumbuhkan Rasa dan Minat
Berwirausaha dari Asrama Putra 17
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan
19
5.2
Saran
19
DAFTAR RUJUKAN
20
LAMPIRAN
21
DAFTAR GAMBAR
37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
kewirausahaan
berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu, wira
yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu
lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu. Dengan demikian
pengertian dari wirausaha ditinjau dari segi arti kata adalah orang tangguh
yang melakukan sesuatu.
Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan
cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.
Menurut
Sandiaga S.Uno jika esok pasti akan lebih baik dari hari ini. Setiap kali ada
masalah, pasti ada solusi. Setiap ada keinginan, pasti ada jalannya. .Karena
itu, Sandi melihat semua masalah berdasarkan hari per hari. Menggelinding
begitu saja. Dia hanya berprinsip tetap bisa survive. Kalau sudah
melihat jauh ke depan, tapi tak bisa fleksibel,
akhirnya juga susah. Sebab, dunia usaha itu sangat dinamis, tiap detik berubah. Tak
cukup sampai di situ, untuk kehidup
Tumbuhnya
minat berwirausaha yang terdapat jiwa-jiwa muda mahasiswa yang ada di asrama, sekarang
semakin besar, mahasiswa sekarang makin kreatif, inovtif, dan sangat
bersungguh-sungguh untuk berwirausaha, apapun resiko yang akan diterima, itulah
beban yang akan ditanggung oleh wirausaha, dan kegagalan mimpi paling terburuk
yang selalu membayangi para wirausahawan.
Wirausahawan
sekarang tidak pernah takut dengan terbatasnya akses, perlengkapan, dan lahan.
Bahkan, wirausahawan sekarang yang terdapat di asrama, tidak pernah takut lagi
akan susah memperoleh tempat atau lahan untuk menyimpan barang-barang atau
peralatan untuk usaha yang akan dijalankannnya.
Bahkan, dapur sekarang bisa diguanakan untuk bersama,
disini sangat membantu mahasiswa yang berwirausaha yang harus menggunakan
peralatan dapur yang bisa digunakan oleh semua warga asrama.
Wirausahawan
yang terdapat dalam arsama mahasiswa benar-benar tumbuh, mereka tidak hanya
membuat atau menciptakan produk baru, ada beberapa jiwa-jiwa wirausaha yang
terdapat di asrama. Tetapi, mereka mencari peluang yang terdapat di asrama,
dengan menjual produk-produk hasil daerah masing-masing yang tidak terdapat
dalam asrama.
Komitmen adalah Suatu
perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu. Wirausaha yang mempunyai
komitmen tinggi, mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya
sampai berhasil.
Dalam berwirausaha benar-benar sangat yang dibutuhkan yang namanya konsisten,
karena konsisten inilah yang menentukan keberhasilan. Dalam dunia bisnis atau
wirausaha konsisten itu juga berpengaruh kepada konsumen yang sangat menentukan
keberhasilan yang akan kita peroleh nantinya.
Menurut mas agus (ketum) wirausaha
adalah bisa membuka usaha sendiri dan mandiri, yang pasti tidak merugikan orang
lain dan bisa membuat lapangan pekerjaan buat teman-teman dan yang pasti bisa
mendapat penghasilan sendiri tanpa meminta kepada orang tua lagi.
Bagaimana menjaga komitmen kita menjadi
wirausaha adalah jangan pernah puas dengan apa yang telah kita dapatkan, dan
terus kembangkan ide-ide kreatif agar kita tidak bosan dan bisa terus tekun
dalam menjalani usaha. Dan segala ide yang didapatkan, jangan hanya menjadi
rencana (planning) saja, kalau hanya ide tanpa direalisasikan, itu hanya akan
menjadi angan-angan saja. Mas agus juga berkata, segala sesuatu yang diinginkan
itu butuh proses, dan proses itulah yang membuat kita sukses.
Menurut mas nuril wirausaha adalah orang
yang mampu memanfaatkan peluang yang ada dan tidak menyia-nyiakan kesempatan
yang ada unutk mempergunakan sebaik-baiknya. Sama seperti penenyataan mas agus,
jangan pernah puas dengan apa telah didapat. tetapi, teruslah berkembang dan
berimanjinasi untuk mengembankan wirausahanya.
Beberapa pengertian tentang wirausaha yang membuat saya
tertarik untuk mengambil judul “TUMBUHNYA
MINAT KEWIRAUSAHAAN KEPADA MAHASISWA DI ASRAMA PUTRA”. Ini membuat
tertarik untuk mengambil judul tersebut, selain faktor minat kewirausahaan juga
ada faktor lain untuk mengambil judul ini yaitu, di tempat yang terbatas ini
mereka bisa menciptakan usaha walau belum begitu sempurna, dan mereka juga bisa
membagi pekerjaannya dengan kegiatan-kegiatan asrama dan membagi waktu
organisasi kampus yang sekarang dijabatinnya.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1 Bagaimana mengatasi rasa
takut kegagalan dalam berwirausaha?
1.2.2 Mengapa dilingkungan asrama
tumbuh jiwa-jiwa wirausaha?
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk Mengetahui Cara Mengatasi Rasa Takut Kegagalan
Dalam Berwirausaha.
1.3.2 Untuk Mengetahui Tumbuhnya Jiwa-Jiwa Wirausaha di
Asrama.
1.4
Manfaat
1.4.1
Memberikan Wawasan Untuk Mengatasi Rasa Takut Akan
Kegagalan dalam Berwirausaha
1.4.2 Memberikan Pengetahuan Tumbuhnya Jiwa-Jiwa Wirausaha
di Asrama.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pengertian kewirausahaan
Wirausaha atau kita
sebut pengusaha adalah seorang pelopor bisnis baru atau seorang manajer yang
mencoba untuk memperbaiki suatu unit organisasi dengan memprakarsai perubahan
bentuk. Menurut Longenecker (2001) wirausaha (entrepreneur)adalah
seorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis.
Wirausaha merupakan
seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan
yang bebas. Pada berbagai industri, wirausaha membantu perekonomian dengan
menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen di dalam
negeri maupun luar negeri.
Sedangkan kegiatan
kewirausahaan merupakan cara atau proses terciptanya organisasi baru. Seorang
usahawan memiliki kemampuan untuk memberdayakan faktor-faktor produksi seperti
alam, modal, tenaga kerja, skill atau keahlian dan menggunakannya untuk
memproduksi barang atau jasa baru. Mereka memiliki kepekaan untuk menyadari
peluang yang tidak dilihat atau belum diperhatikan oleh orang lain.
Beriwirausaha bukan
hanya menciptakan sesuatu yang beda dan menciptakan lapangan usaha sendiri,
tetapi, beberapa hal yang diperhatikandalam berwirausaha :
a. Menpunyai Niat dan Kemampuan
Memulai usaha itu memang sungguh luar biasa sulit.
Tidak hanya diperlukan modal, tetapi juga tekad, keterampilan, pengetahuan,
naluri dan ketekunan. Benarkah hanya itu? Tetapi apa saja yang menentukan
keberhasilan kita dalam berwirausaha. Syukurlah kita sangat banyak terbantu
dengan banyaknya para pengusaha sukses yang dengan tulus membagikan kiat-kiat
suksesnya untuk kita.
Bewirausah bukan pekerjaan yang main-main, kita harus
bisa menentukan planning dan tujuan kita untuk beberapa waktu kedepannya.
Karena rencana (planning) yang menentukan beberapa kedepannya mau berbuat apa,
dan mau melakukan apa untuk usaha yang lagi dikembangkan. Tujuan kita harus
mempunyai tujuan yang kuat dan pasti, karena tujuan dapat membantu kita melawan
kebosanan,
b. Ketekunan
Seseorang pengusaha sukses di bidang medis dan
pendidikan mengatakan bahwa yang terpenting dalam berwirausaha adalah
“ketekunan.” Dia juga memberikan contoh banyaknya pengusaha sukses yang justru
tidak sukses dalam pendidikannya. Justru orang-orang yang mempunyai nilai
akademis yang tinggi biasanya malah tidak sukses dalam dunia usaha.
c. Berani Mengambil Resiko
Seseorang yang lain juga menonjolkan sifat-sifat
keberanian dari seorang pengusaha. Seorang pengusaha harus berani mengambil
resiko walau pun secara perhitungan matematis mungkin tampak tidak
menguntungkan, tetapi justru seringkali malah menguntungkan. Bahkan
keuntungannya tidak sedikit, tetapi banyak sekali.
d. Terampil & Tidak Putus Asa
Biasanya pengusaha sukses itu pernah mengalami
beberapa/banyak kegagalan. Tetapi karena mereka tidak mengenal putus asa dan
selalu bangkit, selain memperoleh pelajaran dari pengalaman, mereka jadi
terampil dalam mengatasi banyak hal dalam berwirausaha.
e. Berdoa
Rupanya para pengusaha sukses juga rajin berdoa.
Maklum saja karena selama berwirausaha mereka seringkali mempertaruhkan
segalanya, termasuk hidupnya & keluarganya demi kegiatan
berwirausahanya.Seseorang konsultan usaha pernah memberikan ilustrasi tentang
pentingnya doa bagi pengusaha.
"Kalau
saya memulai usaha sendiri, sudah pasti saya & keluarga akan berdoa dengan
sangat khusuk & tekun untuk memohon agar usaha saya berhasil. Tetapi jika
saya berwirausaha bersama banyak teman, maka yang turut berdoa akan lebih
banyak lagi, tidak hanya saya dan keluarga saya, tetapi juga mereka dan
keluarga mereka."
(file:///C:/Users/Acer/Desktop/SOSIOLOGI/rujukan/gagal%20sekali%20untuk%20sukses%20seribukali%20%20hal-hal%20yang%20harus%20diperhatikan%20dalam%20berwirausa.htm)
f. Berani Berubah
Seorang yang memulai usaha sendirinya harus berani
menghadapi perubahan yang bakal mengubah seluruh hidupnya. Perubahan itu bisa
positif mau pun negatif. Tetapi sebagai langkah awal, para pemula harus
memiliki tekad yang kuat untuk mau berubah dan menghadapi segala tantangan yang
bakal menghadangnya.
Seseorang konsultan memberikan tes bagi para pemula
atau pengusaha kurang sukses yang ingin memulai usahanya atau yang ingin agar
usahanya sukses. Tes yang dilakukan sangat sederhana dan dilakukan saat
konsultan tersebut bertemu calon kliennya untuk pertama kali.
Biasanya para pemula atau pengusaha kurang sukses
tersebut ingin segera mendapatkan konsultasi atau resep-resep mujarab yang
instan demi kesuksesan atau kelanggengan usahanya. Tetapi sebelum melakukan
konsultansi, sang konsultan menilainya dan memberikan test.
Suatu ketika sang konsultan menemui calon klien yang
tampak bangga dengan kumisnya. Memang kumisnya sangat rapi dan bagus bentuknya.
Dengan kumisnya itu, sang calon jadi tampak gagah & ganteng. Sesekali sang
calon merapikan kumisnya dengan tangannya untuk memperbaiki bentuknya.
Sang konsultan memberikan tes baginya, yaitu dengan
menyuruhnya untuk mencukur habis kumisnya. Tetapi kontan sang calon menolak dan
akhirnya sang konsultan menolak menanganinya dan mengatakan bahwa dia tidak
berani menerima dan menghadapi perubahan yang sebenarnya sangat penting dalam
dunia usaha.
g. Pandai Mengelola
Seseorang pernah berkata: “Pengusaha yang sukses itu
adalah pengusaha yang mampu mempekerjakan orang-orang yang cerdas di
bidangnya.” Memang benar adanya. Kesuksesannya ditopang oleh para pekerjanya
yang berkompeten di bidangnya. Nah, dengan demikian para pengusaha harus mampu
memilih dan mempekerjakan orang-orang seperti ini.
Selain dapat mengelola sumberdaya manusia, para
pengusaha juga harus pandai mengelola sumber daya yang lain, misalnya aset,
keuangan, dll. Kemampuan mengelola ini justru seringkali tidak ditemui di
orang-orang cerdas yang akhirnya menjadi karyawan dari si pengusaha.
h. Seger & Pinter
Ini ada sebuah nasehat dari seorang motivator usaha:
“Kalau badan
Anda segar, jadilah militer. Kalau otak Anda pinter, jadilah profesor. Tapi
kalau badan Anda seger dan otak Anda pinter, jadilah wirausahawan.”
Jadi dia menekankan pentingnya kesegaran tubuh dan
kepintaran otak. Syukurlah jika kita bisa memiliki keduanya. Paling tidak modal
sukses sudah ada pada kita.
i. Kemauan Terus Belajar
Seorang pengusaha sukses pernah
berkata bahwa semua usahanya, baik yang gagal mau pun berhasil itu adalah
tempat belajarnya. Dan dia mau untuk terus mempelajari setiap usahanya. Bahkan
tidak hanya mempelajari apa yang telah dia peroleh dari pengalamannya atau dari
teori atau buku, dia juga melakukan percobaan-percobaan dan bermanuver dalam
usahanya.
Menurut mas agus beriwirausaha memang sangat
diperlukan terus belajar karena setiap individu atau konsumen memiliki pendapat
yang berbeda. Tentu, dalam berusaha tidak ada wirausaha yang usahanya semulus
jalan tol, terkadang pastinya menemukan beberapa kali batu atau guncangan yang
bisa mengancam para wirausaha. Jadi, setiapa wirausaha itu, pasti pernah
mengalami guncanganyang yang sangat dahsyat yang bisa menjatuhkan para
wirausaha baik dari internal, maupun yang eksternal.
Masalah internal yang dialami pengusaha ialah, masalah
dana, peralatan dan tempat, itu semua bukan alasan sebagai wirausaha yang
suskses, itu semua hanya sebuah kerikil kecil yang bisa kita lewati. Masalah
eksternal ialah masalah yang wirausaha sering terima dari pelanggan yaitu,
kritik, setiap kritik yang diterima yang didapat itu harus benar dimasukan
dalam evaluasi kerja, karena kritik itu adalah sebuah masukan yang harus
diterima oleh wirausaha. Jadi, disinilah wirausaha harus menerap harus tetep
semangat untuk terus belajar, karena dari pengalam yang membuat wirausaha
semakin handal dan terampil dalam mengatasi masalah apapun dan dari manapun
yang datang
2.2 Menumbuhkan
Minat Kewirahausahaan Pada Mahasiswa di Asrama Putra
Menumbuhkan
minat kewirausahaan pada mahasiswa di asrama putra bukanlah suatu hal yang
mudah, karena dalam meyakinkan para mahasiswa itu harus diperlukan bukti yang
nyata. Jadi, untuk mahasiswa yang ingin menjadi wirausaha yang sukses, ngga
bisa harus menunggu dan diam dalam berwirausaha harus diperlukan dari dalam
diri sendiri dan juga pengaruh pengalaman dari luar. Bukan berarti asrama diam
saja tidak mau berbuat apa-apa untuk menumbuhkan wirausaha pada mahasiswa di
Asrama Putra, pada tahun yang lalu asrama pernah mengadakan Traning
Kewirausahaa (TKW), itu salah satu upaya untuk menumbuhkan rasa dan minat untuk
berwirausaha.
Pada
tahun yang lalu, asrama pernah mengadakan Tranning Kewirausahaan yang salah
satu niatnya untuk menumbuhkan minat mahasiswa untuk berwirausaha. Belum cukup
sampai disitu, mengingat wirausaha dibutuhkan keterampilan dan kemampuan yang
lebih sebagai modal utama dalam berwirausaha. Seperti yang diupayakan oleh
asrama untuk menumbuhkan minat dan rasa wirausaha itu tumbuh, pada tahun ini
asrama mengadakan Pekan Kreatifitas Asrama (PKA). Didalam PKA tersebut
mengadakan sebuah lomba, yaitu lomba masak yang diberikan bahan dasar umbi-umbi
(kentang) dan diberi waktu dalam lomba masak tersebut.
Dalam
lomba masak tersebut benar-benar membauat mahasiswa harus lebih berfikir
kreatif. Dengan bahan yang terbatas, tempat yang terbatas, dan perlengkapan
yang terbatas. Mereka harus menciptakan masakan dalam kondisi yang sangat
terbatas, tetapi, mereka semua bisa menyelesaikan semua dengan tepat waktu dan
karya yang luar biasa. Dan yang kita tau, wirausaha bukan kuliner saja, banyak
bagi orang yang peka dengan keadaan sekitar semua bisa dijadikan usaha, walau
hanya dari barang bekas.
Menurut
mas agus, wirausaha itu orang yang mampu menfaatkan yang ada dan bisa sesuatu
apapun dan dalam kondisi apapun sekalipun dalam keadaan terpepet.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Penelitian mengenai Tumbuhnya Minat Kewirausahaan
Pada Mahasiswa di Asrama Putra. Maka dari itu diperlukan
rancangan penelitian yang sistematis. Rancangan pada dasarnya merancangkan
suatu kegiatan sebelum dilaksanakan. Kegiatan merencanakan itu mencakup
komponen-komponen penelitian yang diperlukan. Dalam banyak hal pada penelitian
kualitatif komponen-komponen yang akan dipersiapkan itu masih bersifat sebagai
kemungkinan (Moleong,2002:236).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tahap
perencanaan dengan menyusun pedoman wawancara dan lembar observasi, menyiapkan
kamera (HP), catatan lapangan. Ketika memasuki lapangan peneliti berusaha untuk
mencari data dengan mengobservasi dan mewawancarai terhadap subyek yang telah
ditentukan. Kehadiran peneliti di lapangan dengan melakukan observasi di mulai
sejak bulan 20 Maret 2013 sampai 20 April 2013, Setelah memperoleh data dari
hasil observasi dan wawancara, peneliti mengolah data tersebut kemudian
melaksanakan pelaporan penelitian.
3.2 POPULASI DAN SUBYEK
PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Asrama Putra
Universitas Negeri Malang di Kota Malang. Alasan pemilihan lokasi ini secara
umum didasarkan pada suatu kenyataan bahwa di tengah perkembangan jaman yang
semakin modern di Kota Malang tepatnya di Universitas Negeri Malang masih ada
warga asrama yang berani untuk berwirausaha di tempat yang terbatas,
perlengkapan yang terbatas, dan berani membagi waktu usaha dengan organisasi
yang kampus yang sangat menyita waktu ditam lagi dengan kegiatan asrama yang
tidak menentu jadwalnya. Dengan adanya pembatasan lokasi penelitian ini
diharapkan mampu untuk membatasi ruang lingkup penelitian ini agar tidak meluas
ruang lingkupnya.
Dalam penelitian ini populasi
dan subjek penelitian merupakan sumber data yang sangat penting untuk
mendapatkan data yang akurat.
Dalam
penelitian ini yang digunakan adalah populasi dan subjek penelitian.
1. Populasi
Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto dalam Imron, 2005:40) sedangkan
Zainal Arifin menyebutkan bahwa populasi adalah kumpulan dari sumber data yang
akan diteliti (2003:54).Sesuai dengan judul ini, maka populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psrama Putra Universtas Negeri Malang.
2. Subjek
Subjek
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diambil dari beberapa
mahasiswa Asrama Putra Universitas Negeri malang yang berwirausaha.
3.3 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2013 sampai 20 April 2013. Penelitian
ini bertempat Asrama Putra Univeristas Negeri Malang.
3.4 PROSEDUR PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan
langkah-langkah secara sistematis untuk memecahkan suatu masalah. Secara garis
besar, langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini dapat dikelompokkan
dalam tiga tahap penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap
Pra-Lapangan
a. Penyusunan
perijinan
Dalam suatu penelitian, perijinan
sangatlah penting artinya yaitu agar peneliti mendapatkan izin dalam melakukan
penelitian. Dalam pengajuan rancangan penelitian dan perijinan, syarat yang
harus dipenuhi dalam penelitian adalah ketersediaan narasumber untuk
diwawancarai.
b. Persiapan
pengumpulan data
Di dalam langkah ini terlebih dahulu
dilakukan persiapan penelitian yang meliputi penyusunan pedoman observasi dan
rancangan wawancara yang akan dilaksanakan di lapangan berkaitan dengan data
yang diperlukan dan dokumentasi. Hal ini merupakan instrumen atau kelengkapan
penelitian.
2. Tahap
Pelaksanaan
a. Pengumpulan
data
Setelah dipersiapkan rancangan observasi dan
wawancara, lalu dilakukan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dibatasi,
yaitu sepanjang berkaitan dengan fokus penelitian (Moleong, 2002).
b. Analisis
Data
Tahap analisis data dilakukan sejak pengumpulan
data sampai dengan berakhirnya penelitian di lapangan. Maka dalam menganalisis
data digunakan analisis interaktif dengan diawali pengumpulan data, kritik data
(pemilihan untuk memperoleh data valid dan menggugurkan data yang tidak valid),
interpretasi data, dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
3. Tahap
Pelaporan
Dalam
tahap ini, data yang diperoleh dan dianalisis selanjutnya diinterpretasikan,
dijelaskan dan disimpulkan. Pada akhirnya hasil interpretasi dan penyimpulan
tersebut ditulis dalam bentuk laporan penelitian, yang dalam hal ini berbentuk
skripsi dengan judul “Tumbuhnya minat
kewirausahaan Pada Mahasiswa di Asrama Putra Universitas Negeri Malang”.
Teknik penulisan dilakukan dengan berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Universitas Negeri Malang.
3.5 TEKNIK PENGUMPULAN
DATA DAN INSTRUMEN
Dalam
penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data. Pengumpulan data
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
dengan teknik observasi, yaitu suatu teknik pengamatan langsung dilapangan
untuk mendapatkan data yang berupa aktifitas para mahasiswa yang berwirausaha
di asrama putra UM. Peneliti menggunakan observasi parsipatoris yaitu peneliti
ikut secara langsung mengamati objek yang diteliti. Observasi atau pengamatan
adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai
alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman,
mulut, dan kulit.(Bungin,2007:151)
Observasi dilakukan pada bulan Maret 2012
sampai April 2012. Peneliti mengamati kegiatan para mahasiswa yang berwirausaha
di asrama putra UM.
2. Wawancara
Proses pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
metode wawancara. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
informal. Dimana anatara peneliti dan
narasumber berdialog dalam keadaan santai dan ikut berperan serta dalam usaha
yang dijalankannya. hal itu dilakukan agar mendapatkan data yang maksimal. Peneliti
juga menggunakan teknik
3. Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan semua kumpulan data
tertulis maupun bergambar yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian.
Dokumentasi dilakukan sebagai penguatan dalam laporan penelitian.
3.6 TEKNIK ANALISI DATA
Dari data-data yang
diperoleh tentang penganut mahasiswa yang berirausaha, Tumbuhnya minat wirausah
pada mahasiswa dan resposn masyarakat dari angket akan dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu suatu teknik merangkum, meringkas
dan menggambarkan segi-segi yang sangat penting dari data sehingga data
tersebut dapat memberikan informasi(Imron, 2005: 30). Pendiskripsian tersebut
bisa dalam bentuk tabel, gambar, maupun nilai numerik.
Beberapa cara dengan penyajian data dengan teknik
deskriptif adalah tabel frekuensi, histogram, diagam titik, diagram batang dan
diagram batang. Penyajian data yang digunakan dalam penenlitian inia dalah
tabel frekuensi. Dimana dari tabel tersebut akan diketahui jumlah
prosentasenya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Mengatasi Rasa Takut Kegagalan Dalam
Berwirausaha
Mengatasi rasa takut kegagalan dalam
berwirausaha adalah bukan hal yang mudah, setiap wirausaha saat akan memulai
untuk berwirausaha pasti akan menjumpai dan menumui rasa takut gagal. Rasa
takut gagal yang menjumpai diawal berwirausaha belumlah semua itu pasti
terjadi, jadi kita tidak perlu memikirkan apa itu rasa takut gagal, tapi yang
harus dipikirkan bagaimana kita menjalankan usaha kita dengan sebaik mungkin
agar kita bisa terhindar dari kegagalan dalam berwirausaha.
Rasa takut yang kita hadapi dalam
memulai berwirausaha itu memang harus benar-benar dihadapi dalam memulai usaha.
Rasa takut dalam memulai berwirausaha salah satu penghambat yang berpengaruh
dalam berwirausaha, karena rasa takut yang dihadapi diawal berwirausaha, jika
tidak bisa benar-benar mengatasinya itu akan menunda untuk memulai usaha yang
sudah direncanakan.
Seperti kata mas agus, berwirausaha itu
pasti akan menemui rasa takut gagal pada awal memulai berwirausaha, maka dari
itu dalam memulai berwirausaha sangat diperlukan berani menerima resiko, apapun
yang hasil yang didapatkan nanti, itu yang harus diterima dalam berwirausaha
dan jadikanlah motivasi untuk terus maju dalam berwirausaha.
Rasa takut gagal bukanlah hal yang
menjadi penghambat atau penghalang dalam memulai berwirausa atau berbisnis.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, ada lima cara untuk mengatasi rasa
takut dalam memulai bisinis.
1. tentukan jenis
usaha apa yang akan Anda geluti. Di sini, Anda tidak perlu ikut-ikutan teman.
Memang sih, hal ini membutuhkan waktu. Jika di benak Anda sekarang muncul
berbagai keinginan untuk membuka beraneka ragam usaha, maka buatlah skala
prioritas.
2. pelajari orang-orang yang sukses di bidang tersebut. Anda
bisa mempelajarinya via informasi di internet, buku-buku maupun orang-orang
yang telah Anda kenal. Pelajari bagaimana mereka merangkak, gigih, dan berjuang
untuk melewati berbagaikesulitan.
3. lakukan dari hal yang paling sederhana. Misalnya, Anda
bisa memulainya dari mulut ke mulut, membuat website gratis, dan sebagainya.
Hindari menggunakan modal besar di awal karena resikonya terlalu besar. Apalagi
Anda sebagai seorang pemula.
4. bergaullah dengan orang-orang yang positif. Bacalah
hal-hal yang positif. Jika Anda bertemu dengan orang yang gagal di dunia usaha,
tanyalah bagaimana ia bisa gagal. Karena di sini Anda bisa memetik
pelajarannya. Jika orang lain gagal melakukannya tidak berarti Anda juga gagal,
bukan? Yang penting adalah ketekunan, kegigihan, tanggung-jawab, dan kejujuran.
5. Gabunglah dengan organisasi yang mempunyai atau memiliki
kegiatan yang anda butuhkan, misalnya, organisasi kewirausahaan. Dari sini,
Anda bisa melihat kembali diri Anda yang sebenarnya, baik semangat Anda,
kelebihan Anda dan kekurangan Anda. Dari sinilah Anda akan membangun pondasi
yang lebih kuat.
4.2.
Menumbuhkan Rasa dan Minat Berwirausaha dari Asrama Putra
Pada setiap tahunnya mehasiswa
yang berada di asrama putra memang dilatih untuk berwirausaha dengan Tranning
Kewirausahaan (TKW) dan kegiatan Pekan Kreatif Asrama (PKA) yang membuat
mahasiswa bisa mengeluarkan ide-ide kreatifnya untuk berwirausaha. Semua itu
untuk menumbuhkan rasa minat mahasiswa untuk berwirausaha. Dan semua itu
dilakukan untuk semua mahasiswa punya kemampuan dan keterampilan, selain
mengaji dan ibadah yang diajarkan dalam asrama putra, tetapi kami juga dilatih
dengan berwirausaha dengan baik dan benar, dan bertujuan untuk menciptakan
lulusan asrama mempunya keterampilan yang handal, bukan hanya dibidang mengaji
dan beridah saja.
Didalam asrama sendiri juga
memiliki banyak kegiatan yang banyak menyita waktu para mahasiswa, disini juga
melatih mahasiswa yang untuk bisa mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, karena
harus membagi waktu dengan kegiatan asrama dengan kewirausahaan dan ditambah
organisasi yang ada di kampus. Jadi secara tidak langsung kegiatan asrama yang
banyak menyita waktu untuk para mahasiswa itu benar-benar mengajarkan mahasiswa
untuk menjadi wirausahawan yang handal dan terampil.
Semua itu benar mahasiswa
asrama benar-benar membuat mahasiswa di asrama berani untuk membuka wirausaha
tanpa menghiraukan resiko yang didapatkannya. Sehingga sekarang banyak
mahasiswa yang berani membuka usaha yang sederhana, walaupun tidak semua yang
usahanya membuat sendiri, tapi ada yang mengambil atau dititipkan (reseller), mereka melihat peluang yang
dengan berdagang atau berjualan yang belum ada disekitar atau wilayah yang ada
disekitar mereka berjualan.
Mengatasi perlengkapan yang
terbatas di asrama, itu bukanlah alasan untuk mahasiswa yang mau atau akan
membuka usaha. Kalau masalah perlengkapan aja tidak bisa mengatasinya, bagamana
bisa memanfaatkan peluang yang ada. Apapun halangan, hambata, dan rintangan itu
semua harus dihadapi. Karena sebagai wirausaha semua itupun akan dihadapi dalam
berwirausaha, dan semua wirausahawan pasti akan menjumpai masalah tersebut,
jadi itu bukan sebagai seorang wirausaha untuk membatalkan usaha yang akan dijalani.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Untuk para mahasiswa yang ingin
berwirausaha rasa takut gagal bukan sebuah alasan untuk menunda atau
membatalkan usaha yang akan dijalankan. Tapi, cobalah berpikir optimis, karena
itu akan menambah semangat, dan akan menghilangkan rasa takut gagal. Kegagalan
itu akan terjadi kalau kita tidak tekun dan terampil dalam mejalani usaha
tersebut.
Rasa dan minat untuk
berwirausaha haarus diawali dari diri sendiri yang dibantu oleh kegiatan-kegiatan
yang masih behubungan dengan usaha. Rasa dan minat usaha juga bisa timbul
karena faktor ekonomi keluarga atau dengan berteman dengan seorang
wirausahawan.
5.2
Saran
Rasa
gagal dalam berwirausaha pasti kita pernah alami, tapi kegagalan bukanlah penghalan
atau penghambat dalam berwirausaha, kegagalan bisa terjadi apabila kita tidak
mejalani suatu usaha tidak dengan serius dan tidak tekun dalam berwirausa. Coba
buang rasa takut gagal dalam berwirausaha, kalau kita selalu terbayang-bayang
kegagalan yang ada kita takut dalam berwirausaha.
Minat tumbuhnya wirausah dalam
diri kita itu bukan karena orang lain atau karena kegiatan yang kita jalani.
Tetapi keinginan dalam diri dan niat dari diri sendiri yang membuat dirinya
menjadi wirausahawan.
DAFTAR
RUJUKAN
Alma, Buchari.
2010. Pengantar Bisnis. Bandung:
ALFABETA
Arifin, Zainal, E. 2003. Dasar-dasar penulisan Karangan Ilmiah.
Jakarta:
Grasindo
Bungin,
B. 2007. Penelitian Kualitatif:
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
Moleong, L. J. 2002.Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rosidi, Imron.2005. Ayo Senang Menulis Karya Tulis Ilmah. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo
Susilowarno, Remigius Gunawan. 2003. Kelompok Ilmiah Remaja Petunjuk
hal-hal yang harus diperhatikan dalam berwirausa, (online), (file:///C:/Users/Acer/Desktop/SOSIOLOGI/rujukan/gagal%20sekali%20untuk%20sukses%20seribukali%20%20hal-hal%20yang%20harus%20diperhatikan%20dalam%20berwirausa.htm) di akses 23 April 2013
Pengertian
dan Definisi Wirausaha Menurut Para Ahli, (online), (file:///C:/Users/Acer/Desktop/SOSIOLOGI/rujukan/Pengertian%20dan%20Definisi%20Wirausaha%20Menurut%20Para%20Ahli%20-%20Definisi%20-%20CARApedia.htm) di akses 25 April 2013
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIsinya bagus,gan!
ReplyDeleteSumber Makalah, Artikel, dan Lainnya
bagus artikelnya, semoga bermanfaat, amiin
ReplyDelete